02 May 2012 @ 12:56 AM 

Pengguna smartphone dan tablet Android kemungkinan besar sudah sering mendengar istilah Rooting. Istilah yang satu ini menurut beberapa produsen memang dianggap “haram” sehingga akan menghanguskan garansi pada smartphone dan tablet Anda. Akan tetapi, beberapa produsen lainnya, walaupun tidak menyetujui secara resmi, tidak melarang Anda untuk melakukan rooting kepada perangkat yang mereka jual. Lalu apa sebenarnya Rooting itu?

Rooting pada Android merupakan sebuah proses untuk mendapatkan akses sebagai Administrator pada sebuah perangkat. Dengan mendapatkan akses penuh ini, Anda dapat melakukan beragam hal yang tadinya tidak diizinkan. Tentu saja, pengguna biasa akan membutuhkan apps khusus untuk melakukan ini (sebagian besar tersedia di dalam Android Market).

Aplikasi seperti Titanium Backup (kiri) dan AdBlock (kanan) adalah aplikasi yang membutuhkan OS dalam kondisi sudah di-root. Titanium Backup bisa mem-backup seluruh sistem agar bisa di-restore sepenuhnya, sementara AdBlock bisa “membendung” iklan yang disisipkan ke dalam aplikasi atau game.

Hmm..  melakukan yang tidak diizinkan? Jangan berpikir negatif dulu. Ada hal-hal yang tidak diizinkan oleh produsen dikarenakan, apabila ada kesalahan dalam setting, mungkin terjadi ketidaknyamanan, dianggap terlalu rumit, atau produsen sendiri belum memahami bagaimana cara melakukan pengaturan-pengaturan tertentu. Sementara, bisa saja para developer aplikasi Android ada yang lebih mengerti mengenai hal-hal tersebut.  Sebagai contoh adalah aplikasi yang membuat perangkat menjadi lebih responsif, mengoptimalkan penggunaan SD card, dan meningkatkan daya tahan hidup baterai. Jadi, asalkan dimanfaatkan dengan baik dan benar, rooting bisa memberikan fitur tambahan atau bahkan meningkatkan kemampuan dasar dari perangkat Android Anda. Bahkan saat Anda bernavigasi pada Android Market, banyak tersedia aplikasi yang hanya bisa bekerja dengan perangkat yang sudah di-root.

Pada dasarnya, secara sederhana, proses rooting ini dilakukan dengan “menyisipkan” atau “membangkitkan” aplikasi Superuser dan BusyBox di dalam perangkat Android setelah software rooting membuka akses ke folder-folder tertentu seperti system. Aplikasi inilah yang nantinya akan memberi jalan kepada aplikasi lain yang ingin mengendalikan perangkat secara lebih dalam atau sebagai administrator.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan rooting. Di antaranya adalah dengan menggunakan aplikasi yang dapat memberikan akses administrasi perangkat tersebut. Setiap melakukan kegiatan rooting memang dapat menghasilkan resiko,bahkan dalam kondisi terparah, sampai membuat mati perangkat tersebut (contoh: karena praktek overclocking ekstrim atau salah menghapus system file). Walaupun begitu, menggunakan aplikasi rooting oleh sebagian orang dianggap kecil resikonya dan lebih banyak manfaatnya.

1. Universal Androot

Walaupun bukan yang pertama, Universal Androot merupakan sebuah software rooting yang cukup terkenal di masanya. Sebagian besar perangkat yang dapat di-root oleh aplikasi ini adalah perangkat Android dengan sistem operasi Cupcake, Donut, dan Eclair. Ada beberapa perangkat Froyo yang dapat ditembus, akan tetapi sangat sedikit jumlahnya. Oleh karena loop hole pada Froyo versi 2.2.1 telah ditutup oleh Google, pengembangan software ini dihentikan oleh sang developer. Aplikasi ini langsung saja diinstal pada platform Android Anda dan untuk melakukan rooting, Anda tinggal menjalankan aplikasi tersebut. Setelah itu, akan muncul tampilan seperti gambar di atas.

Catatan: Ada kemungkinan besar software rooting terbaru tidak bisa “menembus” pertahanan perangkat Android lama karena memang sudah tidak dioptimalkan untuk itu. Apabila Anda memiliki perangkat Android yang sudah berumur, Universal Androot bisa menjadi jawaban yang tepat untuk melakukan rooting.

2. Z4Root

Aplikasi yang dibuat oleh RyanZA pada sebuah forum ini memang cukup menggemparkan. Hal ini karena dengan menggunakan exploit rageagainstthecage, sebagian besar perangkat Android yang menggunakan Eclair dan Froyo dapat dikalahkan. Terlebih lagi, Z4Root memperkenalkan Temporary Root di mana akses admin tersebut akan hilang setelah perangkat di-restart. Sama seperti Universal Androot, aplikasi ini langsung saja diinstalasikan di dalam perangkat Android Anda. Setelah di jalankan, akan muncul tampilan yang kurang lebih sama dengan gambar di atas.

Sayangnya, sampai saat ini belum jelas apakah pengembangan aplikasi ini masih terus berjalan atau sudah dihentikan. Pasalnya, aplikasi ini sudah lama tidak lagi di-update, namun sang developer tidak mengatakan sudah berhenti atau belum.

Catatan: Software Z4Root adalah sebuah aplikasi (.APK) yang diinstalasikan langsung ke perangkat Android. Ini adalah software rooting paling “ringan” dengan mengizinkan feature rooting sementara (tidak permanen).

3. GingerBreak APK

Gingerbreak merupakan sebuah exploit yang dibuat oleh The Android Exploid Crew untuk memberikan akses root pada perangkat Android yang sudah menggunakan Gingerbread. Exploit ini masih bisa bekerja pada beberapa perangkat dengan sistem operasi Froyo dan Honeycomb. Sayangnya, exploit ini harus di optimalisasikan lagi agar dapat berjalan pada beberapa perangkat. Exploit ini dirangkum dalam sebuah APK oleh member sebuah forum dengan nickname Chainfire.

Catatan: Software Gingerbreak APK adalah sebuah aplikasi (.APK) yang diinstalasikan langsung ke perangkat Android. Beberapa perangkat Android yang tidak dapat di-root dengan SuperOneclick, terkadang bisa “dibobol” dengan aplikasi ini.

4. DoomLord Easy Rooting Toolkit

Sebuah exploit bernama zergRush dari Revolutionary Team dipakai oleh seorang developer dengan nickname DooMLoRD untuk membuat akses admin pada Gingerbread. Ternyata, Easy Rooting Toolkit berhasil membuat beberapa perangkat yang harus menggunakan metode khusus untuk mendapatkan akses admin dengan sekali klik saja.

Catatan: Software DoomLord Easy Rooting Toolkit ini diinstalasikan pada PC. Anda harus menghubungkan perangkat Andorid ke PC untuk dapat menjalankan proses rooting. Agak repot memang, tetapi cukup efektif. Jangan lupa untuk menginstalasikan driver perangkat Android Anda agar Android Debug Bridge dapat terkoneksi langsung.

5. SuperOneClick

SuperOneClick (benar, namanya memang disambung semua) merupakan sebuah aplikasi rooting yang dapat dibilang lengkap. Aplikasi yang dibuat oleh CLShortFuse ini mendukung beberapa exploit seperti rageagainstthecage (versi lama), psneuter, Gingerbreak, dan juga zergRush. Hal tersebut menyebabkan software berbasis Windows ini memiliki kompatibilitas yang tinggi dalam membuka akses administrator. Pada versi terbarunya, software rooting ini malah mencarikan driver perangkat yang akan di-root secara otomatis, selama Anda terkoneksi ke internet.

Catatan: Di antara semua software yang tersedia, SuperOneclick adalah salah satu yang paling mudah digunakan. Memang Anda tetap harus menginstalasikan software ini di komputer (PC) dan menghubungkan perangkat Android ke PC dengan kabel USB-nya. Akan tetapi, dengan pengembangannya yang sudah cukup baik, software ini biasanya adalah senjata paling ampuh untuk melakukan rooting.

Pilih yang Mana?

Lalu mana aplikasi rooting yang cocok untuk perangkat Android Anda? Untuk yang satu ini, silahkan Anda mencobanya satu per satu. Perhatikan catatan yang kami berikan untuk setiap software dan sesuaikan dengan kondisi dan perangkat Anda. Perlu diingat bahwa tidak semua perangkat akan merespon dengan cara yang sama untuk setiap software rooting. Perhatikan aturan pakainya dan lakukan rooting dengan berhati-hati (jangan terburu-buru). Sekali lagi kami peringatkan, rooting (mungkin) dapat menghanguskan garansi Anda. Dan pada beberapa perangkat, rooting pun dapat membuat brick atau mati total. Jadi berhati-hatilah dalam menggunakannya!

Anda ingin mencari kelima software rooting ini? Memang situs resminya agak susah untuk ditemui. Tapi, cobalah memasukkan kata kunci sesuai namanya di mesin pencarian google, Anda akan dengan mudah menemukannya. Silahkan mencoba!

Posted By: rijalajir
Last Edit: 02 May 2012 @ 12:56 AM

EmailPermalink
Tags
Categories: Uncategorized


 

Responses to this post » (None)

 
Post a Comment

XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>


 Last 50 Posts
 Back
Change Theme...
  • Users » 1
  • Posts/Pages » 111
  • Comments » 1
Change Theme...
  • VoidVoid « Default
  • LifeLife
  • EarthEarth
  • WindWind
  • WaterWater
  • FireFire
  • LightLight

About



    No Child Pages.

Systæm



    No Child Pages.

Hæck3r



    No Child Pages.

CömmænT



    No Child Pages.
Free Web Hosting